Apakah kau
pernah berpikir bahwa aku kuat? Ataukah mungkin pernah terdetik bahwa aku tegar? Bila iya, maka yang sebenarnya tentu saja tak seperti yang kau kira. Saat melepasmu, aku
mencoba untuk tegar. Aku hanya ingin kau tetap bahagia saat pergi. Namun ketika menatapmu
menghilang di ujung jalan, dan berfikir kapan kau akan kembali,benteng pertahanan itu runtuh sudah, dan tangis itu mengalir deras. Will you be fine there? Seribu
pertanyaan memenuhi pikiranku. Dan hari berikutnya, aku resah saat ingin mengantarkan keberangkatanmu di bandara. Mungkinkah keberadaanku mengantarmu berarti? Dan yang
lebih kutakuti, mungkin aku tak akan bisa menahan tangis saat
melihatmu pergi. Cukuplah, tangis itu mengalir d sini. Di tempat berbeda, di
saat yang sama dengan waktu kau pergi.
Dan masa depan
itu. Semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik. Karena kita pun tahu bahwa tujuan suatu ijab bukan
hanya untuk menyatukan dua hati. Tapi juga berjanji untuk berjalan bersama di
jalanNya, berdakwah bersama dan menenegakkan agamaNya bersama. Mungkin Allah SWT memberikan waktu ini untuk memperbaiki diri, memantaskan diri dan meningkatkan ketaqwaan pada Illahi. Tak ada kebaikan yang tak berbalas dengan kebaikan bukan? Bilakah niat dari
semua ini baik, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik pula.
Good luck. Hari ini, dua bulan delapan belas hari sejak keberangkatanmu. Aku berharap tak
akan terbangun di pagi hari dengan jantung yang berdetak lebih keras lagi. I'll try to be stronger Sir. Semoga janji Allah itu pasti. Setelah tiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan sungguh setelah tiap kesulitan
pasti ada kemudahan. Semoga Allah SWT selalu menguatkan langkahmu dan langkahku
di jalanNya. Dan merahmatinya dengan hidayah dan keikhlasan luar biasa. Aamiin ya Robbal 'Aalamiin. .
See you. .
See you. .
On the earth of God
your Best friend :)
hahahah gud job
BalasHapus